-->

Memahami Apa Yang Dimaksud Kelainan pada Amnion (air ketuban)

Memahami Apa Yang Dimaksud Kelainan pada Amnion (air ketuban)


Wawasan Kehamilan - Bagi tenaga kesehatan terutama bidan harus mengerti tentang apa saja kehamilan yang termasuk dalam kategori patologi atau kehamilan tidak normal. salah satunya adalah kelainan pada amnion atau air ketuban

Pada keadaan normal, air ketuban yang berada dalam kandungan ibu hamil adalah sekitar 500cc hingga 1000 cc yang akan menurun setelah kehamilan beranjak 38 minggu karena adanya pembesaran janin dan tinggal beberapa cc saja. Tapi air ketuban itu bisa dikatakan tidak normal / abnormal ketika air ketuban itu kurang atau bahkan melebihi volume yang normal pada umumnya. Untuk itu kelainan pada amnion (air ketuban) dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :

Hidramnion

Hidramnion adalah kondisi dimana air ketuban melebihi batasan normal yaitu melebihi 1000 cc. Pada keadaan hidramnion ini air ketuban bisa mencapai sekitar 2000 cc. Penambahan air ketuban yang sangat mendadak dalam beberapa hari disebut dengan hidramnion akut. Kehamilan dengan hidramnion ini merupakan kehamilan dengan resiko tinggi karena dapat membahayakan ibu dan janin. Hidramnion yang disertai dengan kelainan kongenital, terutama dari susunan saraf sentral dan traktus gastroitestinal cukup tinggi. Sampai sekarang etiologi dari hidramnion ini belum begitu jelas penyebabnya, tetapi dapat diketahui bahwa hidramnion terjadi bila produksi air ketuban bertambah atau bila pengairan air ketuban mengalami gangguan. Air ketuban ini dibentuk dari sel – sel amnion dan juga berasal dari air kencing janin dan cairan otak anensefalus. Salah satu cara pengeluaran air ketuban ini adalah dengan cara ditelan oleh janin dan kemudian diabsorbsi oleh usus kemudian dialirkan oleh plasenta untuk akhirnya masuk peredaran darah sang ibu dan keluar dari tbuh ibu melalui metabolisme tubuh seperti air kencing, keringat, dll. Hidramnion ini biasanya sering ditemukan pada kehamilan ganda yang mungkin salah satu dari janinnya mempunyai sistem kerja jantung yang berat sehingga menghasilkan air kencing yang cukup banyak, pada ibu yang menderita diabetes millitus, pre-eklampsia dan eritoblastosis foetalis.

Hidramnion yang akut biasanya terjadi pada trimester kedua dalam kehamilan dan biasanya kehamilan sering berakhir pada usia kehamilan 28 minggu. Diagnosis terjadinya hidramnion ini mudah ditegakkan ketika ditemukan ukuran uterus akan terlihat lebih besar dari usia kandungan yang normal dan bagian jantung janin susah untuk dilakukan pemeriksaan atau pemantauan DJJ. Lakukanlah pemeriksaaan ultrasonografi untuk lebih memperkuat diagnosa yang ditegakkan.

Ibu yang mengalami hidramnion sebaiknya diet rendah garam. Tetapi jika ada gangguan – gangguan yang terjadi selama kehamilan sebaiknya ibu dirawat agar mendapat penanganan dari dr.SpOG.

 

 Oligohidramnion

Oligohidramnion adalah keadaan dimana jumlah air ketuban berkurang dari normal, yaitu kurang dari 500 cc. Oligohidramnion ini adalah kebalikan dari hidramnion. Janin yang mengalami oligohidramnion biasanya cairan amnionnya akan lebih kental, keruh dan berwarna kuning kehijau – hijauan.  Ologohidramnion ini terjadi karena ada kaitannya dengan renal agnesis janin.  Dalam kehamilan muda, oligohidramnion ini dapat mengakibatkan gangguan bagi pertumbuhan janin. Ibu hamil yang mengalami oligohidramnion ini biasanya ditandai dengan tempaknya uterus lebih kecil dari usia kehamilan normal, detak jantung janin akan lebih terdengar lebih dini dan jelas. Prognosis dari oligohidramnion ini tidak begitu baik baik janin karena kurangnya cairan amnion ini akan mengganggu proses pergerakan janin dan jika janin bergerak ibu akan merasakan rasa nyeri pada daerah perut ibu.
Powered by Blogger.